Daftar Kriteria Gawat Darurat BPJS Kesehatan di Rumah Sakit
Gawat darurat yang ditanggung BPJS Kesehatan |
Salah satu keluhan yang sering muncul bagi peserta JKN BPJS Kesehatan adalah "ditolak di IGD". Di lapangan, keluhan itu berlanjut ke pertanyaan tentang apa sih sebenarnya kriteria gawat darurat itu? Maka tidak heran jika terjadi ketegangan dan perdebatan. Tidak jarang, pasien sampai membawanya ke media sosial. Begitu juga, ada tokoh publik figur yang membawanya ke media nasional.
Bila ditanya secara mendasar, yang berhak menentukan gawat tidaknya kondisi seorang pasien adalah Dokter Pemeriksa saat itu. Untuk itu, ada Standar Pelayanan Profesi. Berdasarkan standar itulah, dokter di lapangan menilai suatu kegawatan.
Daftar berikut ini adalah semua kriteria gawat darurat yang ditanggung BPJS Kesehatan dan masuk dalam manual pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dengan sistem asuransi kesehatan, dan juga yang merupakan kondisi yang dapat ditangani langsung di IGD rumah sakit tanpa memerlukan surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskemas/klinik).
Oh ya, sebelumnya perlu kita ketahui, JKN dari BPJS Kesehatan berwujud asuransi kesehatan rawat jalan cashless atau asuransi kesehatan rawat inap terbaik namun memiliki prinsip gotong royong dan nirlaba. Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta.
Daftar Kriteria Gawat Darurat BPJS tahun ini di Rumah Sakit bisa anda lihat pada tabel di bawah ini.
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Anak/Pediatri |
---|---|
1 | Anemia sedang/berat |
2 | Apnea/gasping |
3 | Bayi/anak dengan ikterus |
4 | Bayi kecil/prematur |
5 | Cardiac arrest / payah jantung (mungkin maksudnya henti jantung) |
6 | Cyanotic Spell (tanda penyakit jantung) |
7 | Diare profus (lebih banyak dari 10x sehari BAB cair) baik dengan dehidrasi maupun tidak |
8 | Difteri |
9 | Murmur/bising jantung, Aritmia |
10 | Edema/bengkak seluruh badan |
11 | Epitaksis (mimisan), dengan tanda perdarahan lain disertai dengan demam/febris |
12 | Gagal ginjal akut |
13 | Gangguan kesadaran dengan fungsi vital yang masih baik |
14 | Hematuria |
15 | Hipertensi berat |
16 | Hipotensi atau syok ringan hingga sedang |
17 | Intoksikasi atau keracunan (misal: minyak tanah, atau obat serangga) dengan keadaan umum masih baik |
18 | Intoksikasi disertai gangguan fungsi vital |
19 | Kejang dengan penurunan kesadaran |
20 | Muntah profus (lebih banyak dari 6x dalam satu hari) baik dengan dehidrasi maupun tidak |
21 | Panas/demam tinggi yang sudah di atas 40°C |
22 | Sangat sesak, gelisah, kesadaran menurun, sianosis dengan retraksi hebat dinding dada/otot-otot pernapasan |
23 | Sesak tapi dengan kesadaran dan kondisi umum yang baik |
24 | Syok berat, dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur, termasuk di dalamnya sindrom rejatan dengue |
25 | Tetanus |
26 | Tidak BAK/kencing lebih dari 8 jam |
27 | Tifus abdominalis dengan komplikasi |
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Bedah |
---|---|
1 | Abses serebri |
2 | Abses submandibula |
3 | Amputasi penis |
4 | Anuria |
5 | Appendiksitis akut |
6 | Atresia Ani |
7 | BPH dengan retensi urin |
8 | Cedera kepala berat |
9 | Cedera kepala sedang |
10 | Cedera vertebra/tulang belakang |
11 | Cedera wajah dengan gangguan jalan napas |
12 | Cedera wajah tanpa gangguan jalan napas namun termasuk: {a} patah tulang hidung terbuka/tertutup; {b} Patah tulang pipi (os zygoma) terbuka dan tertutup; {c} patah tulang rahang (os maksila dan mandibula) terbuka dan tertutup; {d} luka terbuka di wajah |
13 | Selulitis |
14 | Kolesistitis akut |
15 | Korpus alienum pada: {a] intra kranial; {b} leher; {c} dada/toraks; {d} abdomen; {e} anggota gerak; {e} genital |
16 | Cardiovascular accident tipe perdarahan |
17 | Dislokasi persendian |
18 | Tenggelam (drowning) |
19 | Flail chest |
20 | Fraktur kranium (patah tulang kepala/tengkorak) |
21 | Gastroskisis |
22 | Gigitan hewan/manusia |
23 | Hanging (terjerat leher?) |
24 | Hematotoraks dan pneumotoraks |
25 | Hematuria |
26 | Hemoroid tingkat IV (dengan tanda strangulasi) |
27 | Hernia inkarserata |
28 | Hidrosefalus dengan peningkatan tekanan intrakranial |
29 | Penyakit Hirschprung |
30 | Ileus Obstruksi |
31 | Perdaraha Internal |
32 | Luka Bakar |
33 | Luka terbuka daerah abdomen/perut |
34 | Luka terbuka daerah kepala |
35 | Luka terbuka daerah toraks/dada |
36 | Meningokel/myelokel pecah |
37 | Trauma jamak (multiple trauma) |
38 | Omfalokel pecah |
39 | Pankreatitis akut |
40 | Patah tulang dengan dugaan cedera pembuluh darah |
41 | Patah tulang iga jamak |
42 | Patah tulang leher |
43 | Patah tulang terbuka |
44 | Patah tulang tertutup |
45 | Infiltrat periapendikuler |
46 | Peritonitis generalisata |
47 | Phlegmon pada dasar mulut |
48 | Priapismus |
49 | Perdarahan raktal |
50 | Ruptur tendon dan otot |
51 | Strangulasi penis |
52 | Tension pneumotoraks |
53 | Tetanus generalisata |
54 | Torsio testis |
55 | Fistula trakeoesofagus |
56 | Trauma tajam dan tumpul di daerah leher |
57 | Trauma tumpul abdomen |
58 | Traumatik amputasi |
59 | Tumor otak dengan penurunan kesadaran |
60 | Unstable pelvis |
61 | Urosepsi |
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Kardiovaskuler (Jantung & Pembuluh Darah) |
---|---|
1 | Aritmia |
2 | Aritmia dan rejatan/syok |
3 | Korpulmonale dekompensata akut |
4 | Edema paru akut |
5 | Henti jantung |
6 | Hipertensi berat dengan komplikasi (misal: enselofati hipertensi, CVA) |
7 | Infark Miokard dengan kompikasi (misal: syok) |
8 | Kelainan jantung bawaan dengan gangguan ABC |
9 | Krisis hipertensi |
10 | Miokardititis dengan syok |
11 | Nyeri dada (angina pektoris) |
12 | Sesak napas karena payah jantung |
13 | Pingsan yang dilatari oleh penyakit/kelainan jantung |
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Obstetri Ginekologi (Kebidanan & Kandungan) |
---|---|
1 | Abortus |
2 | Distosia |
3 | Eklampsia |
4 | Kehamilan ektopik terganggu (KET) |
5 | Perdarahan antepartum |
6 | Perdaragan postpartum |
7 | Inversio uteri |
8 | Febris puerperalis |
9 | Hiperemesis gravidarum dengan dehidrasi |
10 | Persalinan kehamilan risiko tinggi daa/atau persalinan dengan penyulit |
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Mata |
---|---|
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Mata |
1 | Benda asing di kornea mata/kelopak mata |
2 | Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe |
3 | Dakriosistisis akut |
4 | Endoftalmitis/panoftalmitis |
5 | Glaukoma akut dan sekunder |
6 | Penurunan tajam penglihatan mendadak (misal: ablasio retina, CRAO, perdarahan vitreous) |
7 | Selulitis orbita |
8 | Semua kelainan kornea mata (misal: erosi, ulkus/abses, descematolisis) |
9 | Semua trauma mata (misal: trauma tumpul, trauma fotoelektrik/radiasi, trauma tajam/tembus) |
10 | Trombosis sinus kavernosus |
11 | Tumor orbita dengan perdarahan |
12 | Uveitis/skleritis/iritasi |
No | Kriteria Gawat Darurat Bagian Paru |
---|---|
1 | Asma bronkiale sedang – parah |
2 | Aspirasi pneumonia |
3 | Emboli paru |
4 | Gagal napas |
5 | Cedera paru (lung injury) |
6 | Hemoptisis dalam jumlah banyak (massive) |
7 | Hemoptoe berulang |
8 | Efusi plura dalam jumlah banyak (massive) |
9 | Edema paru non kardiogenik |
10 | Pneumotoraks tertutup/terbuka |
11 | Penyakit Paru Obstruktif Menahun dengan eksaserbasi akut |
12 | Pneumonia sepsis |
13 | Pneumotorak ventil |
14 | Status asmatikus |
15 | Tenggelam |
No | Kriteria Gawat Darurat Bidang Penyakit Dalam |
---|---|
1 | Demam berdarah dengue (DBD) |
2 | Demam tifoid |
3 | Difteri |
4 | Disekuilibrium pasca hemodialisa |
5 | Gagal ginjal akut |
6 | GEA dan dehidrasi |
7 | Hematemesis melena |
8 | Hematochezia |
9 | Hipertensi maligna |
10 | Keracunan makanan |
11 | Keracunan obat |
12 | Koma metabolik |
13 | Leptospirosis |
14 | Malaria |
15 | Observasi rejatan/syok |
No | Kriterita Gawat Darurat Bidang THT |
---|---|
1 | Abses di bidang THT-KL |
2 | Benda asing di laring, trakea, bronkus dan/atau benda asing tenggorokan |
3 | Benda asing di telinga dan hidung |
4 | Disfagia |
5 | Obstruksi jalan napas atas grade II/III Jackson |
6 | Obstruksi jalan napas atas grade IV Jackson |
7 | Otalgia akut |
8 | Parese fasialis akut |
9 | Perdarahan di bidang THT |
10 | Syok karena kelainan di bidang THT |
11 | Trauma akut di bidang THT-KL |
12 | Tuli mendadak |
13 | Vertigo (berat) |
No | Kriteria Gawat Darurat Bidang Syaraf |
---|---|
1 | Kejang |
2 | Stroke |
3 | Meningoensefalitis |
Dengan melihat daftar kondisi medis di atas, dapat disimpulkan bahwa daftar kriteria gawat darurat meliputi kondisi :
- Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain/lingkungan
- Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi
- Adanya penurunan kesadaran
- Adanya gangguan hemodinamik
- Memerlukan tindakan segera.
Pasien yang memiliki kondisi medis dan kriteria gawat darurat di atas dapat langsung menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit. Kriteria gawat darurat akan ditetapkan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP). Jika sesuai kriteria, biaya perawatan pasien akan ditanggung oleh JKN yang berupa asuransi kesehatan BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Daftar 155 Penyakit Yang Dilayani di Faskes 1 BPJS
Demikianlah artikel daftar kriteria gawat darurat BPJS Kesehatan di rumah sakit. Anda dapat mengunjungi blog Pasien Sehat untuk melihat artikel kami lainnya.
Anda dapat membaca artikel seputar BPJS Kesehatan lainnya di sini :
- Apa Penyebab Munculnya Denda Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) BPJS Kesehatan?
- Cara Pindah Menjadi Peserta KIS PBI Jika Tidak Sanggup Bayar Iuran BPJS Kesehatan
- Daftar Prosedur Tindakan dan Operasi Yang Ditanggung BPJS Kesehatan
- KIS PBI Sudah Tidak Aktif, Apa Bisa Diaktifkan Kembali??
- Berapa Denda RITL Operasi Caesar BPJS Kesehatan Kelas 3?
Saya ke IGD di RSUD subuh2 krn bronchopnumoni anak kambuh sdh 3hari berobat di klinik pratama tdk bereaksi.Dan anakku sdh riwayat opname dg ksus yg sama 2x di RS tersebut
BalasHapusTetapi di IGD berdasarkan hasil lab anak sy smua bagus,jd petugas IGD tersebut mnyatakan anak saya sehat jd tdk prlu penanganan lagi dan suruh bw pulang.
Tp secara fisik anak sy ksulitan nafas dg batuk sesak tak brrhenti dan pns yg sngt tinggi smp susah komunikasi,saya bw pindah ke RS swasta terdekat.
Disana stlh dilakukan smua prosedur pemeriksaan ternyta mmg anak saya dlm kondisi emergency dan dilakukan pertolongan segera lanjut opname.dan stlh infus dan berbagai obat ksuk pelan2 kesadaran anak sy pulih,pns turun,batuk sesak berkurang.
Yg ingin sy tnykan apakah std darurat utk batuk srdak nafas itu brtdasar secarik kertas hasil darah??
Kondisi gawat darurat ditentukan oleh dokter yang memeriksa. Sayangnya dokter juga manusia yang pendapatnya bisa berbeda-beda meskipun prosedur medisnya sudah sesuai. Oleh karenanya jika pasien ragu dengan pendapat salah seorang dokter, ada baiknya dia mencari pendapat dokter lain agar lebih yakin bahwa pendapat dokter tersebut sesuai dengan kondisi medis yang pasien derita.
Hapussaya tgl 22/10/2022 mengalami nyeri hebat di pinggang dan di bawa ke IGD RS ..., diberi suntik obat nyeri beberapa menit nyeri reda, diambil urine cek laborat , hasil lab di sampaikan ke saya (pasien), kata
BalasHapusSaat itu hari minggu mulai dr sore perut saya sakit di bagian perut atas namun krn masih bs saya tahan,saya hanya pergi ke bidan utk periksa krn saya juga dlm kondisi hamil 5 bulan..ternyata semakin malam rasanya semakin sakit hingga tak tertahankan lagi,akhirnya saya di bawa ke IGD RS tp sampai di RS dokter bilang,krn penyakit saya tidak urgent jd tidak bs dirawat krn diagnosis lambung seharusnya perawatannya di Puskesmas saja,akhirnya saya cuma minta diobatin saja disitu,tapi mereka bilang pengobatannya tidak ditanggung BPJS krn ya itu tadi,perawatan harusnya di Puskesmas.apakah seperti ini kebijakan dr BPJS ? Atau permainan dr pihak RS ?
BalasHapusAda kriteria kondisi medis yang tergolong dawat darurat. Jika tidak termasuk gawat darurat, pihak RS tidak dapat menagih biaya perawatan di IGD ke BPJS Kesehatan. Jadi bisa tidaknya perawatan di IGD dapat dijamin BPJS tergantung penilaian dokter atas kondisi medis pasien. Mungkin dokter IGD menilai kondisi anda tidak termasuk gawat darurat sehingga biaya perawatannya tidak dijamin BPJS Kesehatan.
HapusKalau kecelakan dijalan kebetulan patah tulang , apakah bisa rawat pakek bpjs,, kmren harus ada surat jasa raharja nah saya naik grab , bapak grab nya tidak ingin membantu dalam menunjukkan sim sama stnk dan motor nya.gmna solusinyya padahal saya ada kis kela 1
BalasHapusBPJS Kesehatan ranahnya adalah jaminan kesehatan. Kecelakaan di tempat kerja ranahnya BPJS Ketenagakerjaan. Kecelakaan lalu lintas ranahnya Jasa Raharja. Untuk mengurus surat jaminan Jasa Raharja, anda perlu lapor polisi untuk meminta keterangan mengenai waktu, tempat dan kronologi kecelakaan. Kemudian polisi akan memberikan surat untuk diteruskan ke Jasa Raharja.
Hapus