Kisah Peserta Tentang Pelayanan di Rumah Sakit saat Menggunakan BPJS
Seorang peserta BPJS Kesehatan dari Grup Facebook BPJS Kesehatan baru-baru ini berbagi pengalaman menariknya selama ibu beliau dirawat di rumah sakit. Dalam kisahnya, beliau merasa bahwa pendaftaran di rumah sakit sangat dipermudah dan proses administrasi berjalan lancar. Bahkan, infus sudah dipasang meskipun beberapa syarat administrasi seperti surat rujukan, fotokopi KK, KTP, dan ID BPJS belum lengkap. Meski begitu, ada beberapa hal yang beliau perhatikan, salah satunya adalah perbedaan kemasan makanan. Sementara sebagian pasien lain mendapat makanan di piring, ibu beliau justru mendapat makanan dalam kemasan sterofom. Namun, beliau tetap merasa puas dengan pelayanan yang ramah dan menyeluruh di rumah sakit tersebut.
Menurut pengakuannya, ketika bertanya tentang rincian biaya, petugas rumah sakit menjelaskan bahwa jika beliau memilih untuk naik kelas dari kelas 3 ke kelas 2, maka biaya yang harus ditanggung akan berkurang sekitar 40% setelah klaim BPJS. Misalnya, jika total biaya perawatan mencapai Rp 5 juta, maka klaim BPJS hanya dapat menanggung sekitar Rp 2 juta, sementara selisih biaya lainnya perlu ditanggung oleh pasien. Hal ini terasa cukup mengejutkan, terutama karena seringkali masyarakat mendengar informasi bahwa BPJS tidak dapat menanggung obat tertentu atau layanan lainnya. Namun, di sini, masalah klaim BPJS lebih terkait dengan perbedaan kelas perawatan, bukan soal obat atau jenis penyakit yang tercakup oleh BPJS.
Berikut kutipannya: "Alhamdulilah. Ibu saya telah dirawat di rumah sakit di kota saya. Pendaftaran sangat dipermudah. Infus sudah di pasang ketika syarat administrasinya belum lengkap (surat rujukan, fc kk, fc ktp, fc id BPJS). Tapi saya perhatikan jatah makannya kok beda kemasan. Hehe. Yang lain pakai piring ini pakai sterofom. Tapi pelayanannya sangat ramah seperti umum. Nanya rincian biayanya. Katanya kalau naik kelas (karena ibu saya kelas 3 ingin ke kelas 2) jadi total biaya - claim bpjs sekitar 40%. Contoh. Misal total 5jt maka bisa claim dari BPJS cuma 2jt. Aneh sungguh. Sangat beda dengan perkataan publik kalau ada obat yang tidak di cover BPJS, dll. Kalau disini masalah claim BPJS bukan masalah obat dan penyakit yang di cover BPJS."
Tanggapan Terhadap Pengalaman tersebut:
Pelayanan Rumah Sakit: Sebagai peserta JKN, kita perlu berterima kasih bahwa rumah sakit sudah mengutamakan pelayanan kepada pasien, meskipun administrasi tetap penting. Proses verifikasi awal mengenai kepesertaan BPJS diperlukan untuk memastikan bahwa rumah sakit dapat memberikan layanan dengan tepat dan sesuai ketentuan. Ini bukan soal membedakan pasien, tetapi mengikuti regulasi yang ada untuk menjamin pelayanan yang maksimal.
Perbedaan Makanan: Terkait dengan perbedaan makanan, hal ini sebenarnya berhubungan dengan kebijakan pelayanan rumah sakit. Makanan dalam kemasan sterofom justru lebih mahal karena bersifat sekali pakai, sementara yang menggunakan piring tentunya lebih ramah lingkungan dan bisa digunakan berulang kali.
Pelayanan Rumah Sakit yang Baik: Sebaiknya kita tetap menghargai dan berterima kasih atas usaha rumah sakit yang memberikan perawatan dengan baik, tanpa membedakan antara pasien satu dengan yang lain. Rumah sakit yang memberikan pelayanan terbaik tanpa memandang status peserta JKN adalah contoh dedikasi yang patut diapresiasi.
Naik Kelas Perawatan: Ketika memilih untuk naik kelas, seperti dari kelas 3 ke kelas 2, biaya yang perlu ditanggung pasien adalah selisih antara tarif INA-CBGs untuk kelas yang diinginkan dan tarif untuk kelas yang menjadi hak peserta. Jika memilih kelas VIP, iurannya akan dihitung sebagai selisih antara tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs yang sesuai dengan kelas yang menjadi hak pasien.
Apakah biaya naik kelas pasti 40%? Tidak selalu. Perbedaan tarif antar kelas bisa bervariasi, biasanya sekitar 20%. Namun, hal ini juga tergantung pada tingkat keparahan dan kompleksitas penyakit yang diderita. Semakin kompleks dan berat diagnosisnya, semakin besar kemungkinan perbedaan tarifnya. Oleh karena itu, lebih baik menanyakan langsung estimasi biaya kepada Tim Pengendali Layanan JKN di rumah sakit untuk mendapatkan perkiraan yang lebih tepat.
Kesimpulan
Meskipun ada perbedaan dalam layanan seperti kemasan makanan atau biaya naik kelas, rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang baik kepada peserta BPJS Kesehatan. Proses verifikasi administrasi penting untuk memastikan layanan yang tepat. Biaya perawatan tambahan saat naik kelas bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kompleksitasnya, jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan Tim Pengendali Layanan JKN untuk mendapatkan estimasi biaya yang lebih akurat.
Posting Komentar untuk "Kisah Peserta Tentang Pelayanan di Rumah Sakit saat Menggunakan BPJS"