Hai Namaku Rheumatoid Arthritis, Si Penyakit Autoimun, Mari Berkenalan!
Aku adalah penyakit autoimun yang diam-diam menyerang tubuhmu, baik dari dalam maupun luar. Aku tinggal bersamamu sekarang, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupmu. Aku pintar bersembunyi, bahkan dari hasil tes darahmu, jadi kau mungkin tak selalu bisa melacak kehadiranku.
Meskipun kau tidak bisa melihat atau mendengarku, tubuhmu pasti bisa merasakan dampakku. Aku menyerang kapan saja dan di mana saja sesukaku. Kadang, aku hanya memberikan rasa nyeri ringan di persendian, tetapi di lain waktu, aku bisa membuat seluruh tubuhmu terasa seperti medan perang. Dulu, kau bisa menggunakan energi sepuasnya untuk bersenang-senang. Tapi sekarang? Aku mengambilnya darimu, menggantinya dengan rasa lelah yang tak kunjung reda.
Aku juga mempengaruhi tidurmu. Tidur nyenyak? Lupakan itu. Sebagai gantinya, aku memberimu kabut otak (brain fog) dan kesulitan berkonsentrasi. Ada saat-saat aku membuatmu ingin tidur sepanjang hari, tapi ironisnya, aku juga bisa menyebabkan insomnia yang membuat malam-malam terasa lebih panjang. Aku bahkan bisa mengatur suhu tubuhmu—membuatmu merasa terlalu panas atau terlalu dingin, meski orang lain merasa normal saja.
Aku tidak berhenti sampai di situ. Aku bisa menyebabkan pembengkakan di tangan, kaki, wajah, bahkan kelopak matamu. Kulitmu? Aku bisa membuatnya kering, gatal, atau penuh ruam. Rambutmu mungkin akan rontok, menjadi kering dan rapuh. Berat badanmu? Aku punya kendali atasnya. Aku bisa membuatmu bertambah berat badan tanpa alasan, atau menurunkannya meskipun kau makan dengan cukup. Aku tak pilih kasih. Aku bisa menyerang kulitmu, paru-parumu, tiroidmu, otakmu, hati, jaringan mana pun, organ mana pun, bahkan tulangmu.
Oh, dan aku tidak sendirian. Aku sering membawa "teman-temanku," yaitu penyakit autoimun lainnya, untuk menambah bebanmu. Teman-temanku cukup banyak, dan mungkin aku punya lebih banyak teman daripada kau, karena aku telah mengambil sebagian besar waktumu untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Rencanamu untuk menghadiri acara besar atau sekadar menjalani hari dengan normal? Aku bisa menghancurkan semuanya. Kau tidak pernah meminta kehadiranku, tetapi aku memilihmu. Alasanku? Mungkin karena riwayat genetikmu, infeksi virus yang tak sepenuhnya sembuh, trauma berkepanjangan, atau mungkin saja karena stres. Aku berkembang pesat di bawah tekanan. Apapun alasannya, aku di sini untuk tinggal.
Kudengar kau ingin menemui dokter untuk menyingkirkanku. Itu membuatku tertawa. Kau mungkin harus bertemu banyak dokter hingga menemukan satu yang benar-benar paham. Sebelum itu, kau mungkin akan salah diagnosis, diberi obat yang tidak tepat, atau disuruh mengatasi kecemasan dan depresi tanpa memahami bahwa akulah penyebabnya.
Aku juga pandai membuat hidupmu lebih rumit. Kolesterol tinggi, tekanan darah naik, gula darah tidak stabil, hingga gangguan pada hati dan jantung—semua itu bisa aku timbulkan. Masalah gigi, gusi, sendi rahang, hingga kesulitan bernapas? Aku juga biang keladinya. Bahkan kesulitan memiliki anak atau keguguran bisa jadi ulahku, atau efek dari obat-obatan yang kau konsumsi demi melawanku.
Kau akan menemui orang-orang yang tidak mengerti penderitaanmu. Beberapa akan memanggilmu hipokondria, menganggapmu melebih-lebihkan, atau sekadar berkata, "Ah, itu cuma hari buruk. Bangkitlah!" Mereka tidak tahu bahwa aku telah mencuri energimu dan membuatmu sulit menjalani hari seperti biasa. Bahkan mereka yang mencoba membantu sering kali memberikan saran yang tidak relevan, seperti membandingkanmu dengan seseorang yang "juga menderita penyakit ini tapi bisa hidup normal."
Kau tahu siapa yang benar-benar memahami dirimu? Mereka yang juga memiliki aku. Hanya mereka yang tahu betapa beratnya hidup berdampingan denganku, sebuah penyakit autoimun kronis yang tak terlihat.
Aku adalah Rheumatoid Arthritis. Selalu dan selamanya, aku akan menjadi bagian dari hidupmu.
Posting Komentar untuk "Hai Namaku Rheumatoid Arthritis, Si Penyakit Autoimun, Mari Berkenalan!"