Fakta Tentang Kelahiran Prematur, Penyebab Utama Kematian Bayi Baru Lahir
Fakta penting tentang kelahiran prematur di dunia. Setiap tahun diperkirakan 15 juta bayi terlahir prematur (usia kehamilan < 37 minggu), dan angka ini terus meningkat. Lebih dari 1 juta bayi meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi dari kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah penyebab utama dari kematian bayi baru lahir (bayi di usia 4 minggu pertama kehidupan), dan penyebab kedua dari kematian anak usia dibawah 5 tahun setelah pneumonia.
Kelahiran prematur didefinisikan sebagai kelahiran bayi hidup, sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Ada beberapa kategori dari kelahiran prematur berdasarkan dari usia kehamilan:
Diperkirakan 15 juta bayi lahir terlalu dini setiap tahunnya. Ini seperti lebih dari 1 bayi dari 10 bayi yang lahir. Sekitar 1 juta anak meninggal tiap tahunnya akibat komplikasi dari kelahiran prematur. Banyak dari yang bertahan hidup menghadapi keterbatasan seumur hidup, termasuk gangguan belajar, pengelihatan, dan pendengaran.
Dalam hampir di setiap negara dengan data yang dapat dipercaya, angka kelahiran prematur meningkat. Secara global, prematuritas adalah penyebab utama dari kematian bayi baru lahir (bayi di usia 4 minggu pertama kehidupan), dan penyebab kedua dari kematian anak usia dibawah 5 tahun dibawah pneumonia.
Ketidaksamaan antara angka bertahan hidup di setiap negara adalah sebuah fakta yang tidak mengenakkan. Pada negara dengan tingkat penghasilan yang rendah, separuh dari bayi yang lahir pada 32 minggu meninggal karena kurangnya penanganan yang sebenarnya mudah dan tidak mahal, seperti kehangatan, dukungan ASI, dan perawatan dasar untuk penanganan infeksi dan permasalahan pernafasan. Dalam negara dengan tingkat pendapatan yang baik, hampir dari semua bayi ini bertahan hidup.
Lebih dari tiga-perempat bayi prematur dapat diselamatkan dengan perawatan yang mudah, dan tidak terlalu mahal, seperti contohnya injeksi steroid yang diberikan pada ibu hamil dengan resiko melahirkan prematur, dengan tujuan untuk pematangan paru-paru bayi. Kangaroo Mother Care/ Metode Kangguru, dimana bayi diletakkan dengan posisi bersentuhan antara kulit ibu dan kulit bayi, dan ASI yang sering. Juga penggunaan antibiotik untuk menangani infeksi pada bayi baru lahir. Ini bisa dilakukan bahkan tanpa ketersediaan NICU.
Untuk mengurangi angka kelahiran bayi prematur, wanita dan remaja perempuan khususnya, perlu mendapat akses ke program keluarga berencana, dan meningkatkan pemberdayaannya, sebagaimana peningkatan perawatan sebelum, diantara, dan selama kehamilan.
Lebih dari 60% kelahiran prematur terjadi di Afrika dan Asia Selatan, tetapi kelahiran prematur sebenarnya adalah permasalahan global. Pada negara dengan tingkat pendapatan yang rendah, secara rata-rata, 12% dari bayi lahir terlalu awal dibandingkan dengan 9% pada negara dengan tingkat pendapatan yang tinggi. Dari negara-negara tersebut, semakin miskin keluarga, maka akan semakin tinggi resikonya.
10 Negara dengan tingkat kelahiran prematur tertinggi:
10 Negara dengan tingkat kelahiran kelahiran prematur tertinggi per 100 kelahiran hidup:
Dari 65 negara dengan tren data yang dapat dipercaya, semuanya kecuali tiga negara, menunjukkan peningkatan angka kelahiran prematur dalam 20 tahun terakhir. Alasan yang mungkin dari hal ini adalah pengukuran yang lebih baik, peningkatan usia ibu, dan permasalahan kesehatan yang terdapat pada ibu seperti diabetes, dan tekanan darah tinggi, meningkatnya penggunaan terapi infertilitas yang menyebabkan meningkatnya angka kelahiran, dan perubahan dari praktek obstetrik, seperti kelahiran sesar sebelum usia kehamilan cukup bulan.
Terdapat perbedaan dramatis dalam angka bertahan hidup bayi prematur berdasarkan dimana mereka lahir. Sebagai contoh, lebih dari 90% dari bayi extremely preterm (<28minggu) yang lahir di negara dengan tingkat pendapatan rendah, meninggal dalam beberapa hari kehidupannya. Sebaliknya, kurang dari 10% dari bayi di usia kehamilan ini yang meninggal pada negara dengan tingkat penghasilan yang tinggi.
Pada bulan Mei 2012, WHO dan mitranya mempublikasi laporan”Lahir terlalu awal: Laporan aksi global dari kelahiran prematur” yang termasuk dalam pertama kalinya perkiraan bayi lahir prematur per negara.
Lahir terlalu awal, adalah kontribusi terakhir dari strategi sekjen PBB terkait kesehatan ibu dan anak, yang bertujuan menyelamatkan 16 juta jiwa sampai pada tahun 2015.
WHO berkomitmen untuk mengurangi angka permasalahan kesehatan dan kehilangan jiwa akibat dari kelahiran prematur dengan aksi spesifik berikut:
- Untuk bekerja dengan negara anggota dan mitra untuk mengembangkan setiap bayi baru lahir: rencana aksi untuk mengakhiri kematian yang bisa dicegah, dibawah naungan dari strategi global sekjen PBB terkait kesehatan ibu dan anak.
- Bekerja dengan negara anggota untuk memperkuat ketersediaan dan kualitas dari data dari kelahiran prematur.
- Untuk menyediakan analisis terkini dari tingkat kelahiran prematur secara global, dan tren yang terjadi tiap tiga sampai lima tahun.
- Untuk bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk menyelenggarakan penelitian terhadap penyebab dari kelahiran prematur, dan efektifitas dari tes, dan pendekatan persalinan untuk melakukan intervensi agar bisa mencegah kelahiran prematur, dan menangani bayi yang lahir prematur.
- Untuk secara rutin melakukan pembaruan dari panduan klinis untuk penanganan kehamilan dan ibu dengan kelahiran prematur atau dengan resiko kelahiran prematur, dan untuk perawatan bayi prematur, termasuk metode kangguru, memberi asupan untuk bayi dengan berat lahir rendah, mengobati infeksi, dan permasalahan pernafasan, dan tindak lanjut perawatan di rumah. Dan,
- Untuk mengembangkan alat yang dapat meningkatkan kemampuan petugas medis dalam menilai kualitas dari layanan yang diberikan kepada bayi prematur.
Kelahiran prematur didefinisikan sebagai kelahiran bayi hidup, sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Ada beberapa kategori dari kelahiran prematur berdasarkan dari usia kehamilan:
- Exteremly preterm (<28 minggu)
- Very preterm (28 sampai <32 minggu)
- Moderate to late preterm (32 sampai <37 minggu)
Masalah utama
Diperkirakan 15 juta bayi lahir terlalu dini setiap tahunnya. Ini seperti lebih dari 1 bayi dari 10 bayi yang lahir. Sekitar 1 juta anak meninggal tiap tahunnya akibat komplikasi dari kelahiran prematur. Banyak dari yang bertahan hidup menghadapi keterbatasan seumur hidup, termasuk gangguan belajar, pengelihatan, dan pendengaran.
Dalam hampir di setiap negara dengan data yang dapat dipercaya, angka kelahiran prematur meningkat. Secara global, prematuritas adalah penyebab utama dari kematian bayi baru lahir (bayi di usia 4 minggu pertama kehidupan), dan penyebab kedua dari kematian anak usia dibawah 5 tahun dibawah pneumonia.
Ketidaksamaan antara angka bertahan hidup di setiap negara adalah sebuah fakta yang tidak mengenakkan. Pada negara dengan tingkat penghasilan yang rendah, separuh dari bayi yang lahir pada 32 minggu meninggal karena kurangnya penanganan yang sebenarnya mudah dan tidak mahal, seperti kehangatan, dukungan ASI, dan perawatan dasar untuk penanganan infeksi dan permasalahan pernafasan. Dalam negara dengan tingkat pendapatan yang baik, hampir dari semua bayi ini bertahan hidup.
Solusi
Lebih dari tiga-perempat bayi prematur dapat diselamatkan dengan perawatan yang mudah, dan tidak terlalu mahal, seperti contohnya injeksi steroid yang diberikan pada ibu hamil dengan resiko melahirkan prematur, dengan tujuan untuk pematangan paru-paru bayi. Kangaroo Mother Care/ Metode Kangguru, dimana bayi diletakkan dengan posisi bersentuhan antara kulit ibu dan kulit bayi, dan ASI yang sering. Juga penggunaan antibiotik untuk menangani infeksi pada bayi baru lahir. Ini bisa dilakukan bahkan tanpa ketersediaan NICU.
Untuk mengurangi angka kelahiran bayi prematur, wanita dan remaja perempuan khususnya, perlu mendapat akses ke program keluarga berencana, dan meningkatkan pemberdayaannya, sebagaimana peningkatan perawatan sebelum, diantara, dan selama kehamilan.
Kapan dan Dimana kelahiran prematur terjadi?
Lebih dari 60% kelahiran prematur terjadi di Afrika dan Asia Selatan, tetapi kelahiran prematur sebenarnya adalah permasalahan global. Pada negara dengan tingkat pendapatan yang rendah, secara rata-rata, 12% dari bayi lahir terlalu awal dibandingkan dengan 9% pada negara dengan tingkat pendapatan yang tinggi. Dari negara-negara tersebut, semakin miskin keluarga, maka akan semakin tinggi resikonya.
10 Negara dengan tingkat kelahiran prematur tertinggi:
- India: 3 519 100
- Cina: 1 172 300
- Nigeria: 773 600
- Pakistan: 748 100
- Indonesia: 675 700
- Amerika: 517 400
- Banglades: 424 100
- Filipina: 348 900
- Kongo: 341 400
- Brazil: 279 300
10 Negara dengan tingkat kelahiran kelahiran prematur tertinggi per 100 kelahiran hidup:
- Malawi: 18.1 per 100
- Komoros: 16.7
- Kongo: 16.7
- Zimbabwe: 16.6
- Guinea Katulistiwa: 16.5
- Mozambik: 16.4
- Gabon: 16.3
- Pakistan: 15.8
- Indonesia: 15.5
- Mauritania: 15.4
Dari 65 negara dengan tren data yang dapat dipercaya, semuanya kecuali tiga negara, menunjukkan peningkatan angka kelahiran prematur dalam 20 tahun terakhir. Alasan yang mungkin dari hal ini adalah pengukuran yang lebih baik, peningkatan usia ibu, dan permasalahan kesehatan yang terdapat pada ibu seperti diabetes, dan tekanan darah tinggi, meningkatnya penggunaan terapi infertilitas yang menyebabkan meningkatnya angka kelahiran, dan perubahan dari praktek obstetrik, seperti kelahiran sesar sebelum usia kehamilan cukup bulan.
Terdapat perbedaan dramatis dalam angka bertahan hidup bayi prematur berdasarkan dimana mereka lahir. Sebagai contoh, lebih dari 90% dari bayi extremely preterm (<28minggu) yang lahir di negara dengan tingkat pendapatan rendah, meninggal dalam beberapa hari kehidupannya. Sebaliknya, kurang dari 10% dari bayi di usia kehamilan ini yang meninggal pada negara dengan tingkat penghasilan yang tinggi.
Respon WHO
Pada bulan Mei 2012, WHO dan mitranya mempublikasi laporan”Lahir terlalu awal: Laporan aksi global dari kelahiran prematur” yang termasuk dalam pertama kalinya perkiraan bayi lahir prematur per negara.
Lahir terlalu awal, adalah kontribusi terakhir dari strategi sekjen PBB terkait kesehatan ibu dan anak, yang bertujuan menyelamatkan 16 juta jiwa sampai pada tahun 2015.
WHO berkomitmen untuk mengurangi angka permasalahan kesehatan dan kehilangan jiwa akibat dari kelahiran prematur dengan aksi spesifik berikut:
- Untuk bekerja dengan negara anggota dan mitra untuk mengembangkan setiap bayi baru lahir: rencana aksi untuk mengakhiri kematian yang bisa dicegah, dibawah naungan dari strategi global sekjen PBB terkait kesehatan ibu dan anak.
- Bekerja dengan negara anggota untuk memperkuat ketersediaan dan kualitas dari data dari kelahiran prematur.
- Untuk menyediakan analisis terkini dari tingkat kelahiran prematur secara global, dan tren yang terjadi tiap tiga sampai lima tahun.
- Untuk bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk menyelenggarakan penelitian terhadap penyebab dari kelahiran prematur, dan efektifitas dari tes, dan pendekatan persalinan untuk melakukan intervensi agar bisa mencegah kelahiran prematur, dan menangani bayi yang lahir prematur.
- Untuk secara rutin melakukan pembaruan dari panduan klinis untuk penanganan kehamilan dan ibu dengan kelahiran prematur atau dengan resiko kelahiran prematur, dan untuk perawatan bayi prematur, termasuk metode kangguru, memberi asupan untuk bayi dengan berat lahir rendah, mengobati infeksi, dan permasalahan pernafasan, dan tindak lanjut perawatan di rumah. Dan,
- Untuk mengembangkan alat yang dapat meningkatkan kemampuan petugas medis dalam menilai kualitas dari layanan yang diberikan kepada bayi prematur.
Sumber : Preterm birth (who.int)
Posting Komentar untuk "Fakta Tentang Kelahiran Prematur, Penyebab Utama Kematian Bayi Baru Lahir"