Persiapan Bayi Prematur Pulang Dari Rumah Sakit
Orang tua bayi prematur pasti senang, namun juga ada rasa khawatir, ketika bayinya sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. Meskipun banyak yang ingin segera pulang ke rumah, namun perlu diketahui prinsip bayi prematur dibolehkan pulang, yaitu orang tua dan bayi sudah siap. Bayi dikatakan siap jika sudah stabil, tidak membutuhkan alat bantu, juga tidak perlu perawatan khusus dari rumah sakit.
Bayi sudah tidak pernah henti napas/apnea, tidak menggunakan alat bantu napas seperti nasal kanul , sudah bisa menjaga suhu tubuhnya sendiri di suhu ruangan (tidak perlu inkubator), berat badannya sudah naik dengan baik dan stabil. Namun bila masih ada yang belum siap? Jangan dipaksakan ya, artinya belum waktunya untuk pulang.
Orang tua pun harus siap. Saat di rumah sakit, orang tua bisa mulai diajarkan oleh perawat, cara memberikan asupan, mengganti popok, memakaikan baju, dan memandikan bayi. Ada rumah sakit yang memiliki ruangan khusus untuk “Rooming In”/rawat bersama. Tujuannya adalah supaya orang tua bisa merawat sendiri bayi prematurnya, tanpa dibantu oleh perawat NICU, seolah sudah berada di rumah sendiri. Jika sangat butuh bantuan, bisa memanggil perawat. Dilakukan sekitar 24-48 jam, masa rooming in akan membantu orang tua untuk siap merawat bayinya dirumah.
Perhatian saat di rumah, orang tua wajib mengkondisikan rumahnya untuk siap menerima kehadiran bayi prematur. Ruangan yang bersih, nyaman bagi bayi (suhu, sirkulasi udara, pencahayaan, tidak berisik). Khususnya bayi prematur, tolong ingatkan supaya tidak didekati dulu oleh orang dewasa terutama yang sedang sakit, karena kondisi bayi prematur lebih mudah tertular infeksi. Untuk sementara, batasi orang yang ingin berkunjung.
Orang tua juga harus memiliki daftar kontrol selanjutnya ke DSA, juga rencana konsultasi ke sub spesialis, termasuk jadwal skrining wajib yang masih dibutuhkan. Pemantauan tumbuh kembang anak harus rutin dilakukan, di beberapa bulan awal bisa dilakukan bersamaan kunjungan ke DSA untuk imunisasi.
Pulang ke rumah adalah awal merawat bayi prematur yang langsung dilakukan oleh orang tua. Wajib tetap kontrol rutin ke DSA ya, untuk konsultasi masalah tumbuh kembang yang ditemui.
Bayi sudah tidak pernah henti napas/apnea, tidak menggunakan alat bantu napas seperti nasal kanul , sudah bisa menjaga suhu tubuhnya sendiri di suhu ruangan (tidak perlu inkubator), berat badannya sudah naik dengan baik dan stabil. Namun bila masih ada yang belum siap? Jangan dipaksakan ya, artinya belum waktunya untuk pulang.
Orang tua pun harus siap. Saat di rumah sakit, orang tua bisa mulai diajarkan oleh perawat, cara memberikan asupan, mengganti popok, memakaikan baju, dan memandikan bayi. Ada rumah sakit yang memiliki ruangan khusus untuk “Rooming In”/rawat bersama. Tujuannya adalah supaya orang tua bisa merawat sendiri bayi prematurnya, tanpa dibantu oleh perawat NICU, seolah sudah berada di rumah sendiri. Jika sangat butuh bantuan, bisa memanggil perawat. Dilakukan sekitar 24-48 jam, masa rooming in akan membantu orang tua untuk siap merawat bayinya dirumah.
Perhatian saat di rumah, orang tua wajib mengkondisikan rumahnya untuk siap menerima kehadiran bayi prematur. Ruangan yang bersih, nyaman bagi bayi (suhu, sirkulasi udara, pencahayaan, tidak berisik). Khususnya bayi prematur, tolong ingatkan supaya tidak didekati dulu oleh orang dewasa terutama yang sedang sakit, karena kondisi bayi prematur lebih mudah tertular infeksi. Untuk sementara, batasi orang yang ingin berkunjung.
Orang tua juga harus memiliki daftar kontrol selanjutnya ke DSA, juga rencana konsultasi ke sub spesialis, termasuk jadwal skrining wajib yang masih dibutuhkan. Pemantauan tumbuh kembang anak harus rutin dilakukan, di beberapa bulan awal bisa dilakukan bersamaan kunjungan ke DSA untuk imunisasi.
Pulang ke rumah adalah awal merawat bayi prematur yang langsung dilakukan oleh orang tua. Wajib tetap kontrol rutin ke DSA ya, untuk konsultasi masalah tumbuh kembang yang ditemui.
Posting Komentar untuk "Persiapan Bayi Prematur Pulang Dari Rumah Sakit"