Sesak Napas Kambuh Lagi, Kok Susah Banget Dapat Rujukan BPJS?

Asma Kambuh Lagi, Kok Susah Dapat Rujukan BPJS?

Udah setahun terakhir tiap malam rasanya kayak ada batu gede nemplok di dada. Napas susah, dada sesak, tidur pun cuma jadi angan-angan. Diagnosisnya: asma. Setelah bolak-balik ke dokter, minum obat ini itu, akhirnya sembuh juga. Hidup jadi lebih ringan. Tapi, eh, baru beberapa bulan obat habis, tiba-tiba gejala yang dulu balik lagi. Tiap malam, cerita lama keulang: sesak, ngos-ngosan, gak bisa tidur. Yang bikin pusing lagi, pas minta rujukan ke dokter spesialis paru, katanya asma gak dicover BPJS. Serius nih?

Buat kamu yang ngalamin hal kayak gini, tenang dulu. Bukan berarti kamu gak boleh ke dokter spesialis atau asma kamu gak dianggap penting. Masalahnya, ada aturan dan prosedur BPJS yang sering bikin bingung, apalagi kalau kamu gak tahu detailnya. Sebelum ngegas mikir BPJS gak adil, yuk kita bahas dulu apa yang sebenarnya terjadi dan gimana cara kamu tetep bisa dapet pengobatan yang pas.

Kok Asma Gak Dicover BPJS?

Nah, ini sering jadi miskonsepsi. Asma sebenarnya masuk dalam layanan BPJS, kok. Penyakit kronis kayak asma itu masuk kategori yang bisa ditangani, tapi dengan catatan. Masalahnya bukan di penyakitnya, tapi lebih ke sistem rujukan BPJS itu sendiri. Jadi, kalau kamu datang ke faskes 1 (puskesmas atau klinik yang terdaftar di BPJS kamu) dan dokter merasa kondisimu masih bisa ditangani di sana, ya kamu gak bakal langsung dirujuk ke dokter spesialis.

Kenapa? Karena prinsip BPJS itu hierarki pelayanan. Kalau faskes 1 mampu menangani, ya gak perlu naik ke poli spesialis. Baru kalau kondisimu memang butuh penanganan lanjutan, misalnya asma berat atau komplikasi, rujukan ke spesialis bisa diberikan. Jadi, bisa aja dokter di faskes 1 menilai kamu belum perlu ke dokter paru karena obat yang sama kayak sebelumnya masih bisa bekerja buat mengontrol asmamu.

Kenapa Asma Kambuh Lagi?

Penting banget nih buat kamu yang punya asma: asma itu gak bisa sembuh total. Yup, walaupun udah merasa “enakan” setelah minum obat, asma tetap ada di tubuh kamu. Penyakit ini sifatnya kronis alias menahun. Tapi, kabar baiknya, asma bisa dikontrol supaya gak sering kambuh.

Kambuhnya asma biasanya dipicu oleh hal-hal tertentu, kayak:

  • Debu atau polusi: Kalau kamarmu jarang dibersihin, siap-siap aja sesak lagi.
  • Cuaca dingin: Udara malam dingin sering bikin napas jadi berat.
  • Olahraga berlebihan: Gerak terlalu heboh tanpa pemanasan juga bisa memicu serangan asma.
  • Stres: Pikiran kalut bisa bikin asmamu ikut-ikutan kumat.

Kalau kamu ngalamin kambuh lagi setelah obat habis, ada kemungkinan kamu perlu obat pemeliharaan (kayak inhaler controller yang dipakai rutin setiap hari, bukan cuma saat serangan). Jadi, pastikan kamu konsultasi ulang sama dokter buat evaluasi pengobatan.

BPJS dan Penyakit Kronis

Balik lagi ke BPJS. Penyakit kronis seperti asma sebenarnya jadi salah satu prioritas layanan BPJS, tapi emang ada aturan mainnya. Misalnya, pasien asma yang kondisinya stabil cukup dirawat di faskes 1. Baru kalau kondisinya gak terkendali, sering kambuh, atau udah ada komplikasi, bisa dirujuk ke spesialis.

Kalau kamu ngerasa udah sering bolak-balik faskes 1 tapi gak kunjung dirujuk, coba deh:

1. Tanya dengan jelas ke dokter di faskes 1: Jelasin kronologi penyakitmu, seberapa sering kambuh, dan apa aja yang udah kamu lakukan buat mengontrol asmamu.

2. Minta evaluasi kondisi: Kalau gejalamu sering muncul, bisa jadi itu tanda asma gak terkendali. Biasanya, dokter di faskes 1 bakal evaluasi ulang sebelum memutuskan perlu rujukan atau enggak.

3. Tanya soal program prolanis: BPJS punya program khusus buat pasien penyakit kronis seperti asma, namanya Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Kamu bisa dapet edukasi, pemeriksaan rutin, dan pengobatan lewat program ini.

Gimana Kalau Tetap Gak Dikasih Rujukan?

Kalau kamu ngerasa dokter di faskes 1 gak paham atau kurang mendalami kondisimu, ada beberapa opsi yang bisa kamu coba:

  • Minta opini kedua: Kamu bisa datang ke dokter lain di faskes 1 yang sama (biasanya ada lebih dari satu dokter di puskesmas/klinik).
  • Bawa rekam medis sebelumnya: Kalau kamu pernah dirawat di RS atau poli spesialis paru, bawain hasil pemeriksaannya. Ini bisa jadi bukti kalau kondisimu emang perlu penanganan lebih lanjut.
  • Hubungi BPJS Kesehatan langsung: Kalau semua cara di atas mentok, coba konsultasi ke call center BPJS 165 buat nanya prosedur lebih lanjut.

Tips Ngontrol Asma Supaya Gak Kambuh

Selain ngandelin obat, kamu juga harus pintar-pintar menghindari pemicu asma. Nih, beberapa tips buat hidup lebih "lega":

1. Jaga kebersihan lingkungan: Bersihin kamar secara rutin, terutama sprei, bantal, dan karpet yang jadi sarang debu.

2. Gunakan masker: Kalau kamu sering kena polusi atau asap, masker bisa jadi pelindung andalan.

3. Hindari makanan/minuman pemicu: Beberapa orang punya asma yang dipicu oleh makanan tertentu, kayak seafood atau makanan yang mengandung MSG.

4. Latihan napas: Coba praktikkan teknik pernapasan seperti pursed-lip breathing atau diaphragmatic breathing buat bantu napas lebih efisien.

5. Olahraga ringan: Olahraga kayak yoga atau jalan santai bagus buat mengontrol asma, asal jangan terlalu berat.

Jadi, Apa Kesimpulannya?

Asma emang gak bisa sembuh total, tapi itu bukan berarti hidup kamu bakal terus-terusan dihantui sesak napas. Dengan pengobatan yang tepat dan kontrol rutin, kamu bisa hidup normal seperti biasa. Kalau dokter faskes 1 belum mau kasih rujukan, mungkin mereka merasa asmamu masih bisa ditangani di situ. Tetap komunikasikan keluhanmu dengan jelas supaya gak ada miskomunikasi.

Ingat, BPJS itu sebenarnya mencover asma, tapi dengan prosedur tertentu. Jadi, jangan keburu nyerah atau ngira kamu gak dilayani cuma karena gak langsung dapet rujukan. Kamu punya hak untuk sehat, dan tugas kita adalah memastikan hak itu terpenuhi. Tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan, ya!

Anda dapat membaca artikel seputar BPJS Kesehatan lainnya di sini :

Posting Komentar untuk "Sesak Napas Kambuh Lagi, Kok Susah Banget Dapat Rujukan BPJS?"