Apa Benar BPJS Mau Dihapus? Eits, Jangan Panik Dulu!
Pernah denger kabar kalau BPJS bakal dihapus? Wah, langsung bikin heboh, ya. Jangan keburu panik dulu, gengs. Nyatanya, yang bakal dihapus itu bukan BPJS-nya, tapi sistem kelas rawat inapnya. Iya, selama ini kan kita kenal ada kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 buat rawat inap di rumah sakit. Nah, nantinya sistem itu bakal diganti sama yang namanya KRIS alias Kelas Rawat Inap Standar. Keren nggak tuh, namanya? Tapi, sebenarnya apa sih KRIS itu dan gimana dampaknya buat kita semua? Yuk, kita bahas bareng-bareng.
Ngomongin soal perubahan, pasti ada yang pro dan kontra, ya. Apalagi kalau menyangkut BPJS, yang udah jadi andalan banyak orang buat berobat tanpa bikin kantong jebol. Makanya, wajar kalau kabar soal perubahan ini bikin banyak yang kepikiran. Kalau kelas rawat inap dihapus, terus kita harus rawat inap gimana? Biaya bakal lebih mahal nggak? Atau malah bakal lebih gampang aksesnya? Pertanyaan-pertanyaan ini pasti seliweran di kepala kalian.
Nah, biar nggak salah paham, kita perlu tahu dulu apa itu KRIS. Jadi, KRIS ini bukan singkatan dari nama cowok ya, tapi konsep baru dari pemerintah yang bakal nyatuin semua kelas rawat inap jadi satu standar. Gimana ceritanya, tuh? Jadi nggak ada lagi tuh cerita “kelas 1 fasilitasnya oke, tapi mahal” atau “kelas 3 murah, tapi desek-desekan.” Semuanya bakal disamaratakan biar lebih adil dan sesuai sama standar pelayanan kesehatan yang manusiawi.
Apa Itu KRIS? Dan Kenapa Perlu Ada?
Oke, jadi KRIS ini kepanjangannya Kelas Rawat Inap Standar. Ide ini muncul karena selama ini sistem kelas rawat inap dianggap nggak adil. Ada yang dapet fasilitas mewah karena bayar lebih, tapi ada juga yang harus puas di ruangan penuh sesak karena cuma mampu bayar kelas 3. Nah, lewat KRIS ini, pemerintah pengen bikin semua pasien ngerasain fasilitas yang sama tanpa pandang bulu. Intinya, mau kamu yang tajir melintir atau pas-pasan, pelayanan yang kamu dapet bakal sama.
Tapi, ada alasan lain juga kenapa KRIS ini diusulin. Salah satunya karena ada aturan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang bilang kalau pelayanan kesehatan itu harus adil buat semua orang. Jadi, lewat KRIS, Indonesia pengen bikin sistem kesehatan yang nggak cuma ngikutin aturan WHO, tapi juga bikin warganya ngerasa lebih dihargai. Bayangin aja, sekarang nggak ada lagi tuh pasien yang ngerasa “kelas dua” di rumah sakit. Semua dapet perlakuan yang setara.
Terus, gimana nih implementasinya? Nah, rencananya, KRIS ini bakal diberlakukan secara bertahap. Jadi nggak langsung “jreng!” semua kelas rawat inap hilang. Pemerintah bakal ngasih waktu transisi buat rumah sakit biar siap. Soalnya kan nggak gampang tuh ngeubah fasilitas rumah sakit yang udah jalan bertahun-tahun.
Dampaknya Buat Pasien, Mahal atau Murah?
Nah, ini pasti jadi pertanyaan utama buat kalian: kalau kelas rawat inap dihapus, bayar BPJS bakal naik nggak? Tenang dulu, gengs. Sebenernya belum ada info resmi soal kenaikan iuran. Yang jelas, dengan KRIS, harapannya pasien bisa dapet fasilitas rawat inap yang lebih manusiawi tanpa mikir “ini kelas gue kayak apa, ya?”
Kalau ditanya apakah ini bakal bikin pelayanan lebih mahal atau nggak, jawabannya tergantung. Soalnya, perubahan kayak gini pasti butuh dana besar buat upgrade fasilitas rumah sakit. Tapi di sisi lain, pemerintah juga punya tanggung jawab buat mastiin biaya BPJS tetap terjangkau. Jadi, semoga aja pemerintah bisa nyari jalan tengah yang nggak memberatkan kita, ya.
Selain soal biaya, KRIS juga diharapkan bisa mengurangi gap pelayanan di rumah sakit. Misalnya nih, selama ini kelas 1 dapet makanan enak, sedangkan kelas 3 cuma dapet makanan seadanya. Dengan KRIS, semuanya bakal standar. Jadi, nggak ada lagi tuh perasaan “wah, kok dia dapet yang lebih bagus, ya?” Semua sama, semua rata.
Pro dan Kontra KRIS, Biasa Lah
Kayak kebanyakan kebijakan baru, KRIS ini juga nggak lepas dari pro dan kontra. Ada yang bilang ini ide bagus karena bikin pelayanan lebih adil. Tapi, ada juga yang skeptis, takut pelayanan malah jadi lebih lambat atau nggak sesuai ekspektasi.
Yang pro, mereka ngerasa KRIS ini langkah maju buat sistem kesehatan di Indonesia. Soalnya, kita jadi nggak perlu mikirin “duit gue cukup buat kelas berapa, ya?” Semua orang dapet pelayanan yang setara, tanpa kecuali.
Sementara yang kontra, mereka khawatir kalau sistem baru ini malah bikin pelayanan jadi turun. Misalnya, karena semua standar, rumah sakit jadi males ningkatin kualitas pelayanannya. Atau, malah bikin antrean rawat inap makin panjang karena semua orang “berebut” fasilitas yang sama.
Jadi, Gimana Nih Kesimpulannya?
KRIS ini sebenarnya ide yang bagus, asal implementasinya bener. Kalau nggak, ya siap-siap aja bakal banyak drama di lapangan. Tapi, kita sebagai masyarakat juga harus kasih waktu buat sistem ini berjalan. Nggak ada perubahan yang instan, kan?
Intinya, BPJS nggak bakal hilang kok. Yang berubah cuma sistem kelas rawat inapnya aja. Jadi, kamu nggak perlu takut kalau nggak bisa lagi pake BPJS. Sistem baru ini malah diharap bikin kita semua dapet pelayanan yang lebih baik, tanpa pandang kelas atau status sosial.
Sekarang, tinggal gimana kita nunggu dan lihat hasil akhirnya. Semoga aja KRIS ini bener-bener bikin sistem kesehatan kita jadi lebih oke. Karena siapa sih yang nggak pengen fasilitas kesehatan yang adil dan manusiawi? Kita semua pengen, dong! Jadi, let’s stay positive and hope for the best!
Anda dapat membaca artikel seputar BPJS Kesehatan lainnya di sini :
- Benarkah Ada 144 Penyakit yang Gak Bisa Dirujuk ke Rumah Sakit BPJS? Yuk, Cari Tahu Kebenarannya!
- Orang Kaya Bisa Masuk BPJS PBI? Gimana Ceritanya?
- Pasien BPJS, Umum, atau Asuransi? Jangan Baper Dulu Kalau Ditanya Dokter
- Kenapa Sih Kalau Mau Berobat ke Rumah Sakit Harus Pakai Surat Rujukan?
- Kapankah Sakit Bisa Dibilang Darurat? Yuk, Pahami Kriteria Gawat Darurat BPJS!
Posting Komentar untuk "Apa Benar BPJS Mau Dihapus? Eits, Jangan Panik Dulu!"