Kalau Kena Demam Berdarah, BPJS Bantu Biaya Perawatan Nggak?
Pernah nggak sih kamu ngerasa badan mendadak panas tinggi, kepala nyut-nyutan, dan sendi-sendi kayak abis dihajar habis-habisan? Kalau iya, hati-hati! Bisa jadi itu gejala awal demam berdarah alias DBD. Penyakit yang satu ini nggak bisa dianggap enteng karena kalau telat ditangani, bisa bikin tubuh drop parah, bahkan sampai harus masuk ICU. Nah, pertanyaannya, kalau sampai masuk rumah sakit, BPJS bisa bantu biaya perawatan nggak ya?
Banyak orang panik pas kena DBD, bukan cuma karena sakitnya yang luar biasa, tapi juga takut tagihan rumah sakit bakal bikin kantong jebol. Apalagi kalau udah masuk fase parah seperti Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Dengue Shock Syndrome (DSS), biaya perawatannya bisa makin mahal. Makanya, penting banget buat tahu apakah BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya rawat inap dan pengobatan DBD. Jangan sampai kamu ragu berobat gara-gara takut biaya!
Sebelum bahas soal BPJS, kita kulik dulu yuk tentang DBD ini. Biar kamu nggak cuma panik kalau kena, tapi juga paham tahapan-tahapannya. Soalnya, DBD itu nggak langsung bikin tubuh kritis, ada prosesnya dari awal sampai yang paling parah. Jadi, kalau bisa kenali gejalanya lebih awal, kamu bisa lebih cepat ambil tindakan!
Kenali Tahapan DBD: Dari Demam Biasa Sampai Kondisi Darurat
DBD itu bukan kayak flu biasa yang datang terus hilang dalam beberapa hari. Penyakit ini punya tahapan sendiri, dan kalau nggak ditangani dengan baik, bisa berujung fatal. Jadi, yuk kenalan sama tiga tahapannya!
Tahap pertama adalah Dengue Fever (DF), atau demam dengue biasa. Di fase ini, biasanya tubuh kamu bakal panas tinggi mendadak, nyeri di sendi dan otot, sakit kepala berat, serta muncul bintik-bintik merah di kulit. Beberapa orang juga ngerasain mual, muntah, dan nyeri di belakang mata. Ini adalah tahap awal di mana virus dengue baru mulai menyerang tubuh. Kalau kamu langsung cek ke dokter, biasanya akan disuruh istirahat, minum banyak cairan, dan konsumsi obat penurun panas.
Kalau virusnya makin ganas, demam bisa turun, tapi bukan berarti kamu sembuh. Bisa jadi kamu justru masuk ke tahap kedua, yaitu Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Nah, ini yang mulai berbahaya. Di tahap ini, pembuluh darah kamu mulai bocor, bikin tubuh gampang memar dan berdarah. Mungkin kamu bakal lihat gusi berdarah, mimisan, atau bahkan muntah darah. Yang lebih parah, cairan dalam tubuh bisa bocor ke rongga perut dan paru-paru, bikin kamu sesak napas.
Kalau kondisi makin parah, kamu bisa masuk ke tahap ketiga: Dengue Shock Syndrome (DSS). Ini adalah kondisi yang paling mengancam nyawa. Di fase ini, tekanan darah turun drastis, tubuh mulai lemas banget, kulit pucat, tangan dan kaki dingin, bahkan bisa sampai kehilangan kesadaran. Kalau udah masuk ke tahap ini, pasien harus segera ditangani di ICU dengan cairan infus dan pemantauan ketat.
Ke IGD? Wajib Cek Darah!
Kalau kamu atau orang terdekatmu mulai demam tinggi lebih dari tiga hari, sebaiknya langsung ke IGD atau dokter terdekat. Jangan anggap remeh ya! Soalnya, dokter nggak bisa langsung nge-diagnosis DBD hanya dari gejala aja, jadi kamu bakal diminta buat cek darah.
Biasanya, ada dua tes darah yang bakal dilakukan: tes darah lengkap dan tes NS1 atau IgM/IgG dengue. Tes darah lengkap bakal lihat kadar trombosit dan hematokrit dalam darah kamu. Kalau trombosit turun drastis dan hematokrit naik, ini tanda ada kebocoran pembuluh darah yang bisa mengarah ke DHF atau DSS. Sementara tes NS1 atau IgM/IgG bakal nunjukkin apakah ada virus dengue dalam tubuh kamu.
Kalau hasilnya positif, dokter biasanya nggak bakal nyuruh kamu pulang. Mereka akan nyaranin kamu buat rawat inap, terutama kalau trombosit kamu di bawah 100.000 atau ada tanda-tanda pendarahan. Jangan nekat nolak rawat inap ya, karena kondisi bisa berubah cepat. Banyak orang awalnya ngerasa masih kuat, tapi tiba-tiba drop dalam hitungan jam.
DBD Itu Harus Dirawat Inap, BPJS Nanggung Nggak?
Sekarang masuk ke pertanyaan penting: kalau sampai harus opname, BPJS bakal bantu biaya atau nggak? Jawabannya adalah IYA, BPJS bisa menanggung biaya perawatan DBD. Tapi, ada beberapa hal yang harus kamu pastikan dulu biar nggak ada drama pas di rumah sakit.
Pertama, pastikan kamu terdaftar sebagai peserta BPJS aktif. Kalau kamu nunggak iuran, jangan harap BPJS bakal cover biaya perawatanmu. Jadi, kalau kamu rutin bayar tiap bulan, nggak perlu khawatir.
Kedua, kamu harus berobat sesuai prosedur. Artinya, kalau kamu awalnya periksa di faskes tingkat 1 (puskesmas atau klinik BPJS), tapi kondisimu darurat dan harus langsung ke IGD rumah sakit, BPJS tetap bisa menanggung biaya. Pastikan kamu datang ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS biar nggak ribet.
Ketiga, semua tindakan yang masuk dalam standar perawatan DBD akan dicover BPJS, termasuk cek darah, infus, dan rawat inap. Tapi, kalau kamu milih upgrade kamar atau pakai obat-obatan di luar yang ditanggung BPJS, ya tentu kamu harus bayar sendiri.
Jadi, intinya, selama kamu ikut prosedur BPJS dan nggak nunggak iuran, kamu bisa tenang karena biaya perawatan DBD bakal ditanggung. Yang penting, jangan menunda-nunda buat periksa kalau udah ada gejala. DBD itu nggak bisa disembuhkan pakai obat biasa, satu-satunya cara adalah dengan perawatan yang tepat!
Berapa Lama Harus Opname?
Sebenarnya nggak ada patokan pasti berapa lama kamu harus dirawat karena DBD. Semua tergantung seberapa parah kondisimu pas masuk rumah sakit. Tapi umumnya, pasien DBD bakal opname sekitar 3-7 hari, tergantung fase DBD yang dialami.
Kalau kamu cuma kena Dengue Fever (DF) yang masih ringan, mungkin 3-4 hari aja udah cukup. Tapi kalau udah masuk tahap Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau bahkan Dengue Shock Syndrome (DSS), bisa lebih lama lagi karena harus benar-benar diawasi sampai kondisimu stabil.
Yang jadi patokan utama dokter buat nentuin kapan kamu boleh pulang adalah trombosit. Normalnya, jumlah trombosit orang sehat itu sekitar 150.000-450.000. Nah, kalau kamu kena DBD, trombosit bisa turun drastis sampai di bawah 100.000 atau bahkan lebih rendah lagi. Biasanya, pasien baru boleh pulang kalau trombositnya udah mulai naik dan nggak ada tanda-tanda pendarahan lagi.
Selain trombosit, dokter juga bakal lihat kondisi keseluruhan kamu. Kalau masih lemes banget, masih sering muntah, atau ada masalah lain, kemungkinan bakal disuruh stay lebih lama biar benar-benar pulih sebelum pulang.
Apa yang Bakal Terjadi Selama Opname?
Buat yang belum pernah opname gara-gara DBD, mungkin kepikiran, "Di rumah sakit bakal diapain aja sih?" Tenang, di sini kita bakal bahas biar kamu nggak kaget.
Pertama-tama, pas masuk rumah sakit, hal pertama yang bakal kamu dapetin adalah infus. Ini wajib banget karena pas kena DBD, tubuh kamu kehilangan banyak cairan gara-gara pembuluh darah bocor. Infus ini yang bakal bantu tubuh tetap terhidrasi dan mempercepat pemulihan. Jadi, siap-siap aja tangan kamu bakal ditempelin selang infus selama beberapa hari.
Selain infus, kamu juga bakal cek darah tiap hari. Ini mungkin bakal jadi bagian paling nyebelin dari opname karena setiap pagi, perawat bakal ngambil darah buat ngecek trombosit dan hematokrit. Jangan kaget kalau kamu ngelihat angka trombosit turun terus di awal. Itu wajar! Biasanya trombosit baru mulai naik lagi setelah hari keempat atau kelima.
Di samping itu, dokter juga bakal mantau apakah kamu mengalami tanda-tanda pendarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau feses berwarna hitam (tanda ada pendarahan di saluran pencernaan). Kalau ada tanda-tanda ini, dokter bisa aja ambil tindakan tambahan biar kondisimu nggak makin buruk.
Selain itu, selama di rumah sakit kamu juga harus banyak minum air putih. Dokter biasanya bakal nyaranin buat minum sebanyak mungkin, minimal 2-3 liter sehari. Bahkan kalau kamu masih bisa makan dan minum sendiri, dokter bisa aja ngelepas infus lebih cepat.
Tips Biar Cepat Pulih dari DBD
Meskipun DBD nggak bisa disembuhin pakai obat tertentu, bukan berarti kamu nggak bisa bantu tubuh biar cepat pulih. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakuin biar kondisi kamu cepat membaik.
Pertama, minum air putih sebanyak mungkin. Ini adalah kunci utama biar tubuh bisa lawan virus dengue lebih cepat. Kalau bosen minum air putih, kamu bisa minum jus jambu atau air kelapa. Jus jambu dipercaya bisa bantu naikin trombosit lebih cepat, sementara air kelapa bantu ganti elektrolit yang hilang.
Kedua, jangan males makan. Meskipun lidah terasa pahit dan nafsu makan turun, kamu harus tetap makan biar tubuh punya tenaga buat pulih. Pilih makanan yang gampang dicerna seperti bubur, sup, atau makanan berkuah.
Ketiga, istirahat total. Jangan maksa buat banyak gerak kalau tubuh masih lemes. DBD itu bikin tubuh kehilangan banyak energi, jadi kamu butuh istirahat yang cukup biar bisa pulih sepenuhnya.
Keempat, jangan buru-buru balik aktivitas berat setelah sembuh. Banyak orang yang langsung kembali ke rutinitas berat setelah keluar dari rumah sakit, padahal tubuh masih dalam tahap pemulihan. Biasanya setelah kena DBD, tubuh masih gampang capek selama 1-2 minggu. Jadi, kasih waktu buat tubuh adaptasi dulu sebelum kembali ke aktivitas normal.
BPJS Cover Sampai Sembuh?
Oke, kita balik lagi ke pertanyaan soal BPJS. Setelah tahu kalau BPJS bisa cover biaya opname karena DBD, muncul pertanyaan baru: “BPJS cover sampai kapan?”
Jawabannya, selama kamu masih dalam perawatan di rumah sakit dan kondisimu masih butuh pengobatan, BPJS bakal tetap menanggung biayanya. Yang penting, kamu masih mengikuti prosedur BPJS, seperti berobat di rumah sakit yang kerja sama dengan BPJS dan nggak milih upgrade fasilitas sendiri.
Kalau dokter udah ngerasa kamu cukup sehat buat pulang, tapi kamu masih ngerasa lemes, BPJS nggak bakal nanggung perawatan tambahan kayak terapi pemulihan atau vitamin tambahan. Jadi, setelah keluar dari rumah sakit, kamu harus jaga kesehatan sendiri biar nggak gampang drop lagi.
Oh iya, kalau setelah sembuh dari DBD kamu masih ngerasa badan nggak fit atau ada keluhan lain, kamu bisa balik ke faskes tingkat 1 buat kontrol. Biasanya dokter bakal kasih saran atau suplemen tambahan biar kamu bisa pulih total.
Kesimpulan: Jangan Panik, BPJS Bisa Bantu!
Jadi, kalau kamu kena DBD dan harus opname, nggak perlu panik soal biaya karena BPJS bisa bantu nanggung perawatannya. Yang penting, pastikan BPJS kamu aktif dan ikuti prosedurnya biar nggak ada masalah administrasi.
Yang lebih penting lagi, jangan tunggu sampai parah baru ke dokter. Kalau kamu udah demam tinggi lebih dari tiga hari, langsung cek ke IGD dan lakukan tes darah. DBD bisa berkembang cepat, dan semakin cepat ditangani, semakin besar peluang buat sembuh tanpa komplikasi.
Jaga kesehatan, ya! Jangan lupa juga buat cegah DBD dengan rajin membersihkan lingkungan, buang genangan air, dan pakai lotion anti nyamuk. Soalnya, lebih baik mencegah daripada harus opname berhari-hari di rumah sakit!
Posting Komentar untuk "Kalau Kena Demam Berdarah, BPJS Bantu Biaya Perawatan Nggak?"