Kuat Gak Selalu Kelihatan: Cerita Orang dengan Penyakit Kronis
Pernah gak sih kamu ketemu orang yang keliatannya baik-baik aja, bisa ketawa bareng, hangout, atau bahkan sibuk kerja, tapi ternyata mereka lagi bawa beban yang berat banget? Mereka mungkin punya penyakit kronis, kondisi yang gak bakal sembuh dan harus mereka hadapi seumur hidup. Kelihatannya biasa aja, tapi perjuangannya luar biasa.
Hidup dengan penyakit kronis itu kayak nonton film yang plot twist-nya gak berhenti-berhenti. Setiap hari ada aja yang berubah, kadang badan rasanya oke, kadang gak bisa digerakin sama sekali. Tapi, karena gak ada luka yang kelihatan atau gejala yang mencolok, orang-orang di sekitar sering banget salah paham. “Lho, kamu kan keliatan sehat-sehat aja, kok bilangnya sakit?”
Dan di situ lah tantangannya. Mereka harus terus hidup, kerja, sekolah, atau ngurus keluarga, sambil lawan rasa sakit dan stigma yang gak kelihatan di luar. Jadi, gimana sih rasanya kuat tapi gak selalu kelihatan?
Hidup dengan Penyakit Kronis: Gak Ada Hari yang Sama
Kalau kamu pikir hidup dengan penyakit kronis itu kayak sakit biasa yang bakal sembuh setelah minum obat, kamu salah besar. Penyakit kronis itu kayak pasangan toxic: gak bisa ditinggalin, selalu ada, dan sering bikin drama. Mulai dari penyakit autoimun, diabetes, lupus, sampai asma berat, semuanya punya cerita perjuangan masing-masing.
Bayangin bangun pagi dengan rasa sakit yang udah nunggu dari semalam. Bahkan sebelum kamu sempet bikin kopi atau stretching, badanmu udah “protes.” Mau ngeluh, tapi percuma, karena rasa sakit itu udah jadi bagian dari hidupmu. Mau nangis, tapi harus kerja atau beraktivitas seperti biasa.
Dan karena rasa sakit ini gak kelihatan, banyak orang yang mikir kamu cuma drama. “Kok kamu bolos lagi? Cuma capek doang kan?” atau “Seriusan segitunya? Padahal tadi keliatan ketawa-ketawa.” Gak jarang, orang dengan penyakit kronis jadi overthinking sendiri. Mereka mulai mikir, apa mereka terlalu lemah? Padahal, yang mereka lakuin itu udah lebih dari sekadar bertahan.
Tantangan yang Gak Kelihatan
Hidup dengan penyakit kronis itu kayak ikut lomba lari maraton, tapi kaki kamu diikat sama beban 10 kilo. Mau lari secepat apapun, kamu gak bisa. Dan yang bikin frustrasi, banyak orang gak ngerti atau gak peduli sama perjuanganmu.
Tantangan pertama adalah soal kerja atau sekolah. Misalnya aja, kamu punya deadline tapi tiba-tiba flare-up atau serangan rasa sakit datang. Mau gak mau, kamu harus absen atau minta tambahan waktu. Tapi gak semua orang paham, bahkan ada yang mikir kamu cuma cari alasan buat lepas tanggung jawab.
Tantangan kedua adalah kesehatan mental. Rasa sakit yang datang terus-menerus itu capek banget secara emosional. Kadang, mereka ngerasa kayak hidup cuma buat bertahan, bukan buat nikmatin. Ditambah lagi, mereka sering banget merasa bersalah kalau harus minta bantuan atau terlihat “gak produktif.”
Stigma Itu Nyata
Yang paling berat dari hidup dengan penyakit kronis bukan cuma rasa sakitnya, tapi juga stigma dari orang-orang sekitar. Gimana rasanya dibilang lebay atau cari perhatian, padahal kamu cuma jujur soal kondisi tubuhmu? Gimana rasanya dibilang malas, padahal kamu baru aja bangun dari kasur setelah seminggu gak bisa gerak?
Orang-orang sering banget bikin asumsi yang gak adil. Misalnya, kalau kamu keliatan bisa jalan-jalan atau kerja, mereka mikir kamu baik-baik aja. Padahal, mungkin aja kamu lagi maksa diri buat tetap produktif, meskipun badan sebenarnya teriak minta istirahat.
Ada juga yang kasih komentar tanpa mikir panjang. “Kamu sih kurang olahraga,” atau “Coba deh lebih banyak minum air putih.” Kalimat-kalimat ini mungkin maksudnya baik, tapi buat orang dengan penyakit kronis, ini kayak ngasih tahu ikan buat belajar terbang. Gak relevan, dan bikin hati makin sakit.
Support System Itu Penting Banget
Di tengah semua kesulitan ini, support system adalah hal yang gak bisa digantiin sama apapun. Teman atau keluarga yang ngerti dan sabar itu kayak charger buat mereka yang kehabisan energi. Kadang, cuma dengerin cerita mereka tanpa komentar aja udah bikin mereka merasa lebih baik.
Sayangnya, gak semua orang punya support system yang ideal. Banyak juga yang harus menghadapi penyakitnya sendirian, karena orang-orang di sekitar mereka gak ngerti atau bahkan menghindar. Padahal, hal kecil seperti “Kamu butuh bantuan gak?” atau “Kalau capek, gak apa-apa kok istirahat dulu,” itu udah cukup bikin mereka merasa dihargai.
Support system juga gak harus selalu ada secara fisik. Kadang, komunitas online bisa jadi tempat mereka berbagi cerita dan saling menguatkan. Karena cuma sesama penyandang penyakit kronis yang benar-benar ngerti gimana rasanya hidup dengan kondisi ini.
Kuat Itu Banyak Bentuknya
Satu hal yang harus kita pahami, kuat itu gak selalu berarti bisa mengangkat beban berat atau terus produktif setiap hari. Buat orang dengan penyakit kronis, kuat itu berarti bisa bangun pagi meskipun badan rasanya remuk. Kuat itu berarti tetap senyum meskipun di dalam hati mereka nangis. Kuat itu berarti tetap mencoba nikmatin hidup meskipun ada banyak batasan.
Kadang, mereka gak butuh kata-kata motivasi yang berlebihan. Mereka cuma butuh pengakuan kalau perjuangan mereka itu nyata dan valid. Jangan pernah ngeremehin kekuatan seseorang hanya karena kamu gak bisa lihat apa yang mereka lawan setiap hari.
Jadi, Gimana Kita Bisa Lebih Ngerti?
Kalau kamu punya teman atau kenalan yang hidup dengan penyakit kronis, langkah pertama yang bisa kamu lakuin adalah belajar buat dengerin tanpa nge-judge. Jangan buru-buru kasih solusi atau komentar, karena gak semua hal butuh jawaban. Kadang, yang mereka butuhin cuma tempat buat cerita.
Coba juga buat lebih peka. Kalau mereka bilang capek atau gak bisa ikutan acara, jangan paksa atau bikin mereka merasa bersalah. Mereka juga gak mau kok melewatkan momen seru, tapi kondisi tubuh sering kali gak kompromi.
Paling penting, kasih mereka ruang buat jadi diri sendiri. Jangan bikin mereka merasa harus pura-pura kuat di depanmu. Kadang, biarkan mereka istirahat tanpa merasa bersalah itu udah cukup bikin mereka merasa lebih dihargai.
Penutup: Semua Orang Punya Perjuangan
Hidup dengan penyakit kronis emang gak gampang, tapi bukan berarti mereka gak bisa bahagia. Mereka cuma butuh pengertian dan dukungan, bukan kasihan atau komentar yang gak relevan. Karena di balik senyum dan tawa mereka, ada perjuangan besar yang gak selalu kelihatan.
Jadi, kalau kamu kenal seseorang yang hidup dengan penyakit kronis, jangan lupa buat selalu bersikap baik. Karena mungkin, kebaikan kecil darimu itu adalah hal besar buat mereka.
Kalau ini seru, artikel lainnya bakal bikin kamu tambah penasaran, deh!
- Hai Namaku Rheumatoid Arthritis, Si Penyakit Autoimun, Mari Berkenalan!
- 10 Perjuangan Orang Dengan Penyakit Kronis
- Penjelasan Tentang Fatigue (Kelelahan) Pada Penyakit Kronis
- Apakah Anda Merasa Bersalah Jika Hidup Dengan Penyakit Kronis?
- Benarkah Ada 144 Penyakit yang Gak Bisa Dirujuk ke Rumah Sakit BPJS? Yuk, Cari Tahu Kebenarannya!
Posting Komentar untuk "Kuat Gak Selalu Kelihatan: Cerita Orang dengan Penyakit Kronis"